Indonesia Mengajar Goes to Campus

Selasa (27/05). “Sebanyak 37 % di pedesaan kekurangan guru, 66% sekolah di daerah terpencil yang kekurangan guru, dan 34 % sekolah di Indonesia kekurangan guru”. Sebaran Indek Kualitas guru, nilai maksimal 11 rata2 di 3,72. Faktanya seperti itu. Lalu apa yg kita lakukan, apa kita cuma mau berbicara data, permasalahan pendidikan di sana sini, atau mengutuk kegelapan? Atau coba nyalakan lilin itu, mungkin cahaya kita itu kecil, tetapi jika bergabung, bukankah cahaya itu menerangi. Daripada mengutuk kegelapan, kenapa tidak menyalakan lilin itu. Untuk itulah Indonesia Mengajar hadir, papar Yanthi salah satu narasumber Sosialisasi Indonesia Mengajar Goes to Campus, Selasa, 26 Mei 2015, di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY. Acara yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan PLS FIP UNY bekerjasama dengan BPH Imadiklus. Acara ini menghadirkan alumni pengajar muda Indonesia Mengajar, diantaranya Yanthi Charolina Simanulang, Maysya Farhati

Turut hadir Wakil Dekan III FIP UNY, Dr. Suwarjo, M.Si dan Pendamping Himpunan Mahasiswa PLS, Dr. Iis Prasetyo, MM. Dalam sambutannya, Suwarjo menyampaikan terimakasih kepada HIMA PLS FIP yang telah menyiapkan acara ini. Suwarjo menambahkan, Mahasiswa di Jogja harus lebih bersyukur karena masih menikmati dosen di kelas pembelajaran yang hangat, fasilitasnya juga fasilitatif. Artinya pendidikan ini harus kita bagi ke yang lain, pelan tapi pasti. Mari kita tularkan pendidikan yang hangat, tegas dan tanpa kekerasan. Selamat belajar menimba ilmu di ruangan ini. Dengan berbagi pengalaman semoga banyak manfaat yang diperoleh.

Acara Indonesia Mengajar Goes to Campus ini dihadiri oleh sektitar 250 mahasiswea dari berbagai universitas di Jogjakarta.

Lebih lanjut Yanthi menambahkan, Indonesia Mengajar hadir menjadi inspirasi, tumbuhkan harap dan optimisme, penyambung kabar membanggakan tentang potensi anak – anak pelosok, menemani pejuang pendidikan di daerah. Dalam kesempatarn tersebut, Yanti mengajak peserta untuk menjadi pengajar muda angkatan XI. Adapun tahapannya seperti berikut : (1) Seleksi Tahap I, registrasi online di www.indonesiamengajar.org; (2) Seleksi Tahap II, Direct Assessment di 5 kota; (3) Seleksi Tahap III, Medical Check Up; (4) Training Intensif 2 bulan; (5) Penugasan 1 tahun; (6) Orientasi Pasca Penugasan.

Acara yang dipandu oleh Fikri Nur Cahya itu semakin menarik saat sesi diskusi. Banyak pertanyaan yang diajukan kepada narasumber. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama. (mata)