International Conference of Disaster Risk Reduction and Education (ICDRRE 2014)

Kesadaran masyarakat kita akan bencana alam masih perlu ditingkatkan lagi. Ambil sebagai contoh tingginya angka kematian saat terjadi bencana tsunami karena masih belum pekanya masyarakat terhadap bencana besar ungkap Dr. Wartanto, Direktur DIKMAS (Pendidikan Masyarakat) PAUDNI dalam presentasinya sebagai Keynote Speaker ICDRRE 2014 ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyambut baik dan mendukung penuh pelaksanaan International Conference of Disaster Risk Reduction and Education dengan tema “Strengthening Community Resiliency to Disaster through Disaster Education Development”. Seminar ini mendukung secara langsung program pendidikan nasional yang tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional yakni pada pasal 32 ayat 2.

Tentu saja, hal ini terkait dengan pentingnya hasil seminar yang akan dicapai yakni pengembangan sistem penanganan bencana dengan pemberdayaan komunitas melalui kombinasi pengalaman, penelitian, pengetahuan yang di share dalam penelitian ini sehingga kemudian menghasilkan rencana aksi untuk peningkatan ketahanan komunitas melalui pendidikan formal, non formal dan informal, yang melibatkan seluruh sektor terkait, tambahnya lagi.

Secara umum berdasarkan atas pengalaman dalam penanganan bencana di Indonesia, dampak dari bencana menjadi semakin luas dan buruk disebabkan oleh rendahnya pengetahuan, wawasan dan keterampilan masyarakat dalam mitigasi dan penanganan bencana. Adalah penting bagi masyarakat untuk mawas terhadap bencana termasuk tanda - tanda penting dari datangnya sebuah bencana. Kemudian dalam penanganan bencana diperlukan kesiapan fisik dan non fisik terkait dengan kebutuhan hidup dari pengimgsi atau korban bencana alam. Akan menjadi sangat baik untuk daerah yang telah menjadi langganan bencana, dengan jumlah korban besar, menyiapkan secara khusus baik infrastruktur maupun program penanganan bencana. Kemdikbud mendukung penuh melalui program pendidikan yang telah disiapkan khusus untuk penanganan bencana melalui rehabilitasi sosial.

Konferensi yang dibuka oleh Rektor UNY Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A. ini menghadirkan Pembicara dari Jepang, Filipina, Hongkong antara lain Prof. Rajib Shaw (International Environment and Disaster Management, Kyoto University JAPAN) memaparkan presentasi yang berjudul “Enhancing the Role of University and School in Establishing Disaster Education: Model and System” kemudian Maria F. Cagay (Center for Disaster Preparedness Philippines) membawakan presentasi yang berjudul “Empowering Community Participation in Natural Disaster Risk Reduction: Experience and Challenge” dan Prof. Kim-Wah Chung (The Hong Kong Polytechnic University HONG KONG) mempresentasikan paper yang berjudul “Vulnerable Urban Areas Measurement and the Need for Community Awareness and Preparedness”. Lalu menghadirkan pula Prof. Stefano Tsukamoto (Osaka University JAPAN) “Developing Community-based Information System to Increase Disaster Community Preparedness” dan Prof. Dr. Yoyon Suryono & Sumarno, Ph.D. (Yogyakarta State University INDONESIA) “Educate the Community: Model of Disaster Education for Vulnerable People”

Acara yang dilaksanakan atas kolaborasi Jurusan PLS Fakultas Ilmu Pendidikan dan Jurusan PLS Program Pasca Sarjana ini mendapat sambutan positif dari 200 partisipan yang terdiri dari Staff Pengajar dari seluruh Indonesia, mahasiswa S1 dan S2, pemerhati bencana dan masyarakat umum. Konferensi  diselenggarakan pada Selasa dan Rabu (16-17 September 2014) di Ruang Sidang Rektorat UNY.(ant/mata)