KEGIATAN PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD DARI HIMPAUDI DIY DAN SKB MAGELANG, JAWA TENGAH

Prodi Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Program Pascasarjana (PPs) UNY mengadakan kegiatan PPM dengan tema “Kegiatan Peningkatan Kompetensi Pedagogik Pendidik PAUD dari HIMPAUDI DIY dan SKB Magelang, Jawa Tengah”. Kegiatan yang diselenggarakan belum lama ini di  Ruang Sidang PPs UNY tersebut diikuti oleh 30 orang guru PAUD wilayah DIY dan Disdikpora Magelang. Kegiatan tersebut menghadirkan empat pembicara yaitu, Kaprodi PLS PPs UNY, Prof. Dr. Yoyon Suryono, Sekprodi PLS PPs UNY, Dr. Pujiyanti Fauziah, Wakil Dekan I FIP UNY, Dr. Sugito, M.A., dan Dosen FIP UNY, Dr. Suparno.

Kaprodi S2 PLS PPs UNY, Prof. Dr. Yoyon Suryono, dalam paparannya menyampaikan bahwa saat ini masalah yang dihadapi oleh pendidik PAUD ataupun orang tua adalah tayangan televisi. Dalam menyambut program generasi emas Indonesia tahun 2045, PAUD didorong untuk berkembang dan mengembangkan diri.  Penjaminan mutu PAUD menjadi kebijakan penting untuk memastikan tujuan 100 tahun Indonesia merdeka dapat tercapai. Kegiatan PPM ini setara dengan 1 SKS mata kuliah praktik PLS.

Selanjutnya, paparan tentang konsep dasar PAUD  berdasarkan pandangan ahli dikupas lebih lanjut oleh dosen FIP UNY, Dr. Suparno. Beliau menekankan betapa pentingnya belajar menyenangkan bagi siswa PAUD. Apabila anak dihadapkan pada situasi yang kurang menyenangkan, bisa dipastikan potensi anak tidak dapat berkembang. Saat ini, para ahli baru bisa menemukan 9 jenis kecerdasan majemuk, padahal berdasarkan pengamatan beliau masih banyak kecerdasan yang belum teridentifikasi. Kesalahan yang banyak terjadi pada praktik pembelajaran PAUD salah satunya adalah keharusan kemampuan membaca bagi siswa PAUD.

Dalam pengelolaan PAUD, perlu adanya sinergi antara lembaga, orang tua, dan tokoh masyarakat sehingga program PAUD tidak hanya fokus pada anak didik saja tetapi juga diarahkan pada masyarakat. Lebih lanjut Sekprodi S2 PLS,  Dr. Puji Yanti Fauziah, menekankan bahwa manajemen program PAUD penting untuk diperhatikan agar tepat sasaran. Paparan terakhir disampaikan oleh Wakil Dekan I FIP UNY, Dr. Sugito, M.A., yang menfokuskan pada “Perlukah parenting education?”.

Parenting education merupakan penekanan pada pentingnya pendidikan keorangtuaan didasarkan pada asumsi bahwa pengasuhan tidak sebatas pada perawatan (caring) tetapi juga pada pendidikan (education). Jenis pendidikan ini yang harus selalu diperbaharui. Latar belakang pentingnya parenting education antara lain, fungsi keluarga lebih terberdayakan, realitas pengasuhan tidak seperti yang diharapkan (tidak memadai), terjadi perubahan sosial (realitas sosial), karakteristik yang diharapkan (generasi emas) adalah keutuhan dan keharmonisan keluarga. Selain itu, beliau juga menekankan bahwa parenting bukan hanya pengetahuan tentang pengasuhan saja, tetapi lebih pada pemberdayaan keluarga (orang tua)

Peran orang tua sebagai peletak dasar bagi perkembangan anak, interaksi intensif, anak belum memiliki bentuk jiwa yang tetap. Pengaruhnya bersifat kumulatif dan jangka panjang. Penting untuk disadari saat ini adalah bahaya televisi terhadap perkembangan anak. Menurut penelitian, televisi berpengaruh sangat buruk terhadap perkembangan kreativitas anak sebab tidak menstimulus anak untuk bermain. Kekerasan dan perilaku yang menyimpang akan menghambat pertumbuhan otak anak 20-30% karena tidak terstimulasi. (rubiman/nd)