PELATIHAN MERAWAT KUDA SEBAGAI PERSIAPAN PENGELOLAAN DESA WISATA DI NGESTIREJO TANJUNGSARI GUNUNGKIDUL

Kamis 16 Juni 2022 tim Dosen berkegiatan di luar kampus PLS FIP UNY, Yudan Hermawan S.Pd., M.Pd., Dr. Sugito, M.A., Adin Ariyanti Dewi, S.Pd., M.Pd., Tristanti, S.Pd., M.Pd. beserta Mahasiswa PLS FIP UNY Ahnaf Nabil Rusnarasyid dan Rizki Novita Ramadhani melakukan kegiatan pelatihan bagi pokdarwis asma dewi dengan judul kegiatan "Pelatihan Merawat Kuda sebagai Persiapan Pengelolan Desa Wisata di Desa Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul". Kegiatan ini dilakukan dengan harapan dapat membantu mempersiapan pokdarwis menuju desa wisata berkuda di Gunungkidul.

Kegiatan ini dilaksanakan selama satu hari dimulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB di Telaga Tritis, Jaten, Ngestirejo, Tanjungsari, Gunungkidul. Acara dimulai dengan pembukaan dan dilanjutkan dengan sambutan serta pengisian materi. Sambutan pertama disampaikan oleh Bapak Suyana selaku ketua Pokdarwis Desa Ngestirejo kemudian dilanjutkan sambutan dari Bapak Yudan Hermawan, S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutanya, bapak Suyana menyampaikan ucapan selamat datang untuk tim dari UNY dan berterimakasih sekali sudah mengadakan kegiatan pelatihan merawat kuda ini, yang harapanya dapat menambah wawasan dasar penggelola dalam merawat kuda.

Bapak yudan mengatakan, bahwa dalam penggelolaan desa wisata haruslah mempunyai daya tarik atau keunikan bisa memberikan kenagan indah bagi wisatwan sehingga dapat mendorong promosi wisatawan nantinya, wisata kuda ini menjadi hal yang menarik yang bisa menjadikan desa wisata ini dikenal banyak orang

“Dengan demikian jika objek wisata memiliki keunikan, misal disini ada kudanya maka wisatawan akan penasaran untuk berkunjung,” ujar Pak Yudan dalam sambutannya. Lebih lanjut Pak Yudan menyampaikan bahwa berkuda adalah salah satu paket wisata yang masih sangat jarang ditawarkan di kabupaten Gunungkidul. Seperti namanya, wisata kuda ini mewajibkan seseorang untuk menunggangi seekor kuda. Tapi, kuda yang digunakan tersebut adalah kuda yang sebelumnya sudah harus terlatih atau jinak seblum akhirnya digunakan untuk wisatawan. Termasuk penggelola pokdarwis harus terlebih dahulu terlatih untuk bagaimana merawat kuda sehigga bisa secara optimal dalam pengembangan wisata kuda ini, sambung beliau. Oleh karenanya beliau berharap, ilmu dan materi yang diperoleh para peserta pada pelatihan keperawatan ini, harus diterapkan di obyek wisata nantinya. “Sehingga tidak hanya sekedar pelatihan keperawatan kuda saja, namun harus ada tindak lanjutnya,yaitu bapak-bapak harus mampu merawat kuda dengan baik sebulum nantinya siap untuk memprosikan wisata kuda di desa wisata ini” ungkap pak Yudan di akhir sambutanya,

Setelah sambutan dilanjutkan dengan materi dan diskusi terkait dengan teknik dan dasar - dasar merawat kuda kemudian pengimplementasi materi di lapangan oleh bapak achmad yang merupakan pelatih profesional dalam merawat kuda. (adn)