TAMAN BACAAN MASYARAKAT : PENGABDIAN MASYARAKAT SEBAGAI PROYEKSI NYATA PENDIDIKAN NONFORMAL

Bidang Pengabdian Masyarakat adalah salah satu bidang yang menjadi garapan dalam Program Tri Dharma Perguruan Tinggi . Pencanangan program ini tentu beralasan, sebab diharapkan para civitas akademika yang nantinya lulus mampu membangun masyarakat dengan disiplin ilmu yang telah diperolehnya .

Sebagai salah satu wujud kontribusi nyata mewujudkan cita-cita tersebut, Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan UNY menyelenggarakan PDM PLM Jurusan atau yang lebih dikenal Malam Keakraban. Acara ini mengenalkan mahasiswa baru tentang komunitas, dan ruang lingkup Pendidikan Luar Sekolah. Acara tersebut dilaksanakan mulai 21-23 September 2018 bertempat di Laboratorium Luar Kampus Sekolah Pindul, Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Yogyakarta.

Berbeda dari tahun sebelumnya, PDM PLM PLS tahun ini berfokus pada salah satu ranah dalam jurusan PLS itu sendiri yakni pengabdian masyarakat. Mahasiswa baru diberikan dasar-dasar pengelolaan dan pengembangan masyarakat sebagai modal dan fondasi awal keilmuan mereka. Untuk tahun 2018 ini, para maba PLS di kenalkan pada suatu komunitas yakni Saung Mimpi.

Saung Mimpi adalah suatu komunitas yang bergerak dalam bidang pendidikan dan berfokus pada lingkup pengetahuan mengenai cita-cita. Saung Mimpi ini membuka wawasan yang luas mengenai cita-cita yang ada, dan memberikan anak-anak gambaran dan pengetahuan akan cita-cita anak yang selama ini mereka ketahui secara monoton.

“Setiap anak berhak mempunyai cita-cita dan dalam menggapainya dibutuhkan peran orang dewasa untuk memberikan wawasan dan motivasi agar tumbuh rasa percaya diri dalam diri anak” begitulah intisari dari materi mengenai cita-cita yang disampaikan oleh Rega Adytia Doyosi dari Komunitas Saung Mimpi.

Mahasiswa baru yang mengikuti PDM PLM PLS ini kurang lebih berjumlah 85 orang, dan dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk melakukan praktik pengaplikasian materi yang telah diberikan oleh narasumber. Sasarannya adalah anak-anak usia 6-14 tahun di 6 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) wilayah sekitar Desa Bejiharjo, Gunungkidul, Yogyakarta. TBM tersebut meliputi TBM Sekolah Bonjing, TBM Malowopati, Omah Pasinaon, Sekolah Pindul, Pondok Bahasa, dan TBM Khasanah Info.

Anak-anak di TBM diajak untuk menggambarkan secara nyata tentang mimpi - mimpi mereka. Selain itu, anak-anak diberikan motivasi mengenai pentingnya pendidikan. Mereka juga diajak untuk menceritakan tentang cita-citanya untuk kemudian ditulis dalam Pohon cita-cita.“Cita-cita saya ingin menjadi polisi, Agar saya bisa menjaga keutuhan negara” ungkap Naufan, salah satu peserta didik di TBM Pondok Bahasa. Melalui praktik tersebut, mahasiswa baru belajar menanamkan kepercayaan diri dan meningkatkan kemampuan public speaking. Hal ini dilakukan melalui pemberian motivasi mengenai pentingnya cita-cita bagi anak.

”Pengisian materinya kemarin bagus karena yang diberikaan itu salah satu ranah PLS, saya juga seneng pas praktik mengajar anak-anak di TBM, tapi juga khawatir karena saya sebagai maba yang belum memiliki bekal yang cukup harus mengaplikasikan langsung bersama anak-anak yang bahkan jumlahnya tidak sedikit. Tapi dalam pelaksanaannya banyak yang bisa saya ambil misalnya bertanggung jawab, belajar cara membuat program, balajar cara menangani anak-anak dengan beragam karakter, kerjasama kelompok, mengatur waktu dan masih banyak lagi.” Ujar Afifah Fitriyani, mahasiswa baru PLS UNY 2018, dalam wawancaranya (23/9). (Tentrem Restu Werdhani dan Tri Agis Setiani)