PELATIHAN PENGEMASAN PRODUK DAN DIGITAL MARKETING PADA KWT SIDO MAJU

Kelompok dosen PLS FIP UNY melaksanakan pengabdian sesi kedua pada KWT Sido Maju di Jambu, Jurangjero, Ngawen, Gunungkidul, Yogyakarta. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan terkait pengemasan produk olahan keripik pisang dan digital marketing untuk memasarkan produk olahan tersebut secara online. Pelatihan tersebut diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari KWT Sido Maju yang beranggotakan ibu-ibu petani di dusun Jambu. Selasa, (22/11/2022).

Kegiatan tersebut dibuka oleh sambutan ketua pengabdi Ibu Fitta Ummaya Santi, beliau memaparkan bahwa, “kegiatan pengabdian sesi kedua ini akan difokuskan pada cara pengemasan dan desain atau logo produk olahan keripik pisang. Tidak hanya itu, setelah mengemas produk olahan keripik pisang tersebut, para peserta akan dilatih terkait cara memasarkan produk tersebut secara online melalui Facebook dan Instagram”, terangnya.

Selanjutnya, materi pertama terkait pengemasan dan desain logo produk keripik pisang tersebut disampaikan oleh Ibu Adin Ariyanti Dewi. Beliau menjelaskan bahwa, “desain atau logo dari sebuah produk sangatlah penting, hal ini karena dapat memberikan identitas pada produk yang akan kita jual di masyarakat. Selain itu nama dari produk tersebut juga bisa menjadi promosi sekaligus menjelaskan isi dari produk yang akan kita jual karena di dalam desain tersebut terdapat komposisi, tanggal kadaluarsa, pilihan rasa dan sebagainya”, jelasnya.

Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa, “pengemasan pada sebuah produk berguna untuk menjaga produk tersebut supaya tetap awet dan tahan lama, selain itu juga dapat menambah nilai jual pada produk tersebut, serta lebih praktis”, terangnya.

Materi kedua terkait digital marketing disampaikan oleh Bapak Arif Wijayanto. Dalam pemaparan materinya beliau menjelaskan bahwa, “pemasaran produk saat ini telah mengikuti perkembangan zaman yakni berbasis teknologi. Oleh karenanya ibu-ibu KWT hendaknya dapat mengikuti perkembangan zaman tersebut salah satunya dengan pemasaran produk secara online atau digital marketing”, terangnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa, “cara pemasaran secara online tersebut sangat mempermudah ibu-ibu untuk memasarkan produk keripik pisang tanpa ibu-ibu harus pergi ke pasar. Misalnya hanya dengan menggunakan Hp ibu-ibu dapat mengunduh aplikasi Facebook dan Instagram untuk memasarkan produk tersebut dengan memposting atau mengupload foto-foto produk yang akan ibu-ibu jual”, terangnya.

Para peserta sangat antusias selama mengikuti pelatihan tersebut, hal ini terlihat dari semangat para ibu-ibu yang datang dan bertanya terkait cara pengemasan dan pemasaran secara online. Kedepannya diharapkan para anggota KWT dapat mengembangkan usahanya dengan memasarkan produknya secara online dengan mandiri sehingga produk-produk yang telah dihasilkan dapat dikenal tidak hanya di wilayah Gunungkidul saja akan tetapi juga di wilayah nasional. (Adn)